Minggu, 14 Agustus 2011

PRAJURIT JAGA MALAM

Waktu jalan.
Aku tidak tahu apa
nasib waktu ?

Pemuda-pemuda yang lincah
yang tua-tua keras,
bermata tajam
Mimpinya kemerdekaan bintang-
bintangnya
kepastian
ada di sisiku selama menjaga
daerah mati ini

Aku suka pada mereka yang
berani hidup
Aku suka pada mereka yang
masuk menemu malam
Malam yang berwangi mimpi,
terlucut debu......

Waktu jalan.
Aku tidak tahu apa
nasib waktu !

(1948)

Siasat,
Th III, No. 96
1949
MALAM
Mulai kelam
belum buntu malam
kami masih berjaga
--Thermopylae?-
- jagal tidak dikenal ? -
tapi nanti
sebelum siang membentang
kami sudah tenggelam hilang
Zaman Baru,
No. 11-12
20-30 Agustus 1957

KRAWANG-BEKASI

Kami yang kini terbaring antara
Krawang-Bekasi
tidak bisa teriak "Merdeka" dan
angkat senjata lagi.

Tapi siapakah yang tidak lagi
mendengar deru kami,
terbayang kami maju dan
mendegap hati ?

Kami bicara padamu dalam
hening di malam sepi
Jika dada rasa hampa dan jam
dinding yang berdetak
Kami mati muda.

Yang tinggal
tulang diliputi debu.
Kenang, kenanglah kami.

Kami sudah coba apa yang kami
bisa
Tapi kerja belum selesai, belum
bisa memperhitungkan arti 4-5
ribu nyawa
Kami cuma tulang-tulang
berserakan
Tapi adalah kepunyaanmu
Kaulah lagi yang tentukan nilai
tulang-tulang berserakan
Atau jiwa kami melayang untuk
kemerdekaan kemenangan dan
harapan
atau tidak untuk apa-apa,
Kami tidak tahu, kami tidak lagi
bisa berkata
Kaulah sekarang yang berkata
Kami bicara padamu dalam
hening di malam sepi
Jika ada rasa hampa dan jam
dinding yang berdetak
Kenang, kenanglah kami
Teruskan, teruskan jiwa kami
Menjaga Bung Karno
menjaga Bung Hatta
menjaga Bung Sjahrir
Kami sekarang mayat
Berikan kami arti
Berjagalah terus di garis batas
pernyataan dan impian
Kenang, kenanglah kami
yang tinggal tulang-tulang
diliputi debu
Beribu kami terbaring antara
Krawang-Bekasi
(1948)
Brawidjaja,
Jilid 7, No 16,
1957

DIPONEGORO

Di masa pembangunan ini
tuan hidup kembali
Dan bara kagum menjadi api
Di depan sekali tuan menanti
Tak gentar.

Lawan banyaknya
seratus kali.
Pedang di kanan, keris di kiri
Berselempang semangat yang
tak bisa mati.

MAJU
Ini barisan tak bergenderang-
berpalu
Kepercayaan tanda menyerbu.
Sekali berarti
Sudah itu mati.

MAJU
Bagimu Negeri
Menyediakan api.
Punah di atas menghamba
Binasa di atas ditindas
Sesungguhnya jalan ajal baru
tercapai
Jika hidup harus merasai
Maju
Serbu
Serang
Terjang
(Februari 1943)
Budaya,
Th III, No. 8
Agustus 1954

PERSETUJUAN DENGAN BUNG
KARNO

Ayo ! Bung Karno kasi tangan
mari kita bikin janji
Aku sudah cukup lama dengan
bicaramu
dipanggang diatas apimu,
digarami lautmu
Dari mulai tgl. 17 Agustus 1945
Aku melangkah ke depan berada
rapat di sisimu
Aku sekarang api aku sekarang
laut
Bung Karno ! Kau dan aku satu
zat satu urat
Di zatmu di zatku kapal-kapal
kita berlayar
Di uratmu di uratku kapal-kapal
kita bertolak & berlabuh
(1948)
Liberty,
Jilid 7, No 297,
1954
Thursday, April 03, 2003
Posted 6:01 AM by camar

AKU

Kalau sampai waktuku
'Ku mau tak seorang kan merayu
Tidak juga kau
Tak perlu sedu sedan itu
Aku ini binatang jalang
Dari kumpulannya terbuang
Biar peluru menembus kulitku
Aku tetap meradang menerjang
Luka dan bisa kubawa berlari
Berlari
Hingga hilang pedih peri
Dan aku akan lebih tidak perduli
Aku mau hidup seribu tahun lagi
Maret 1943
Posted 6:01 AM by camar

PENERIMAAN

Kalau kau mau kuterima kau
kembali
Dengan sepenuh hati
Aku masih tetap sendiri
Kutahu kau bukan yang dulu lagi
Bak kembang sari sudah terbagi
Jangan tunduk! Tentang aku
dengan berani
Kalau kau mau kuterima kembali
Untukku sendiri tapi
Sedang dengan cermin aku
enggan berbagi.
Maret 1943
Posted 5:59 AM by camar

HAMPA

kepada sri
Sepi di luar. Sepi menekan
mendesak.
Lurus kaku pohonan. Tak
bergerak
Sampai ke puncak. Sepi
memagut,
Tak satu kuasa melepas-renggut
Segala menanti. Menanti.
Menanti.
Sepi.
Tambah ini menanti jadi
mencekik
Memberat-mencekung punda
Sampai binasa segala. Belum apa-
apa
Udara bertuba. Setan bertempik
Ini sepi terus ada. Dan menanti.
Posted 5:59 AM by camar

DOA

kepada pemeluk teguh
Tuhanku
Dalam termangu
Aku masih menyebut namamu
Biar susah sungguh
mengingat Kau penuh seluruh
cayaMu panas suci
tinggal kerdip lilin di kelam sunyi
Tuhanku
aku hilang bentuk
remuk
Tuhanku
aku mengembara di negeri asing
Tuhanku
di pintuMu aku mengetuk
aku tidak bisa berpaling
13 November 1943
Posted 5:58 AM by camar

KATA-KATA MUTIARA KAHLIL GIBRAN.

HARTA BENDA

Harta benda
yang tak
punyabatas,
membunuh manusia
perlahandengan
kepuasanyang
berbisa.
Kasihsayang membangunkannya dan pedih peri nestapa membuka
jiwanya.

OBOR HATI

Tuhan telah menyalakan obor
dalam hatimu yang
memancarkan cahaya
pengetahuan dan keindahan;

sungguh berdosa jika kita
memadamkannya dan
mencampakkannya dalam abu.

KESEPIAN

Kesepianku lahir ketika orang-
orang memuji kelemahan-
kelemahanku yang ramah dan
menyalahkan kebajikan-
kebajikanku yang pendiam.

KEABADIAN PANTAI

Aku berjalan selalu di pantai ini.
Antara pasir dan buih, Air
pasang bakal menghapus
jejakku.

Dan angin kencang
menyembur hilang buih putih.

Namun lautan dan pantai akan
tinggal abadi

MEMAHAMI TEMAN

Jika kamu tidak memahami
teman kamu dalam semua
keadaan,

maka kamu tidak akan
pernah memahaminya sampai
bila-bila.

MANUSIA SAMA

Jika di dunia ini ada dua orang
yang sama,maka dunia tidak
akan cukup besar untuk
menampung mereka.

KESENANGAN

Kesenangan adalah kesedihan
yang terbuka bekasnya.

Tawa
dan airmata datang dari sumber
yang sama.

Semakin dalam kesedihan
menggoreskan luka ke dalam
jiwa semakin mampu sang jiwa
menampung kebahagiaan;

WARISAN

Manusia yang memperoleh
kekayaannya oleh kerana
warisan,

membangun istananya
dengan yang orang-orang
miskin yang lemah.

RESAH HATI

Jika manusia kehilangan
sahabatnya,

dia akan melihat
sekitarnya dan akan melihat
sahabat-sahabatnya datang dan
menghiburkannya.

Akan tetapi
apabila hati manusia kehilangan
kedamaiannya, dimanakah dia
akan menemukannya,
bagaimanakah dia akan bisa
memperolehinya kembali?

JIWA

Tubuh mempunyai keinginan
yang tidak kita ketahui. Mereka
dipisahkan kerana alasan
duniawi dan dipisahkan di
hujung bumi.

Namun jiwa tetap
ada di tangan cinta… terus
hidup…
sampai kematian datang
dan menyeret mereka kepada
Tuhan.

LUAHAN

Setitiss airmata menyatukanku
dengan mereka yang patah hati;
seulas senyum menjadi sebuah
tanda kebahagiaanku dalam
kewujudan…

Aku merasa lebih
baik jika aku mati dalam hasrat
dan kerinduan…

dari aku hidup
menjemukan dan putus asa.

LAGU KEINDAHAN

Jika kamu menyanyikan lagu
tentang keindahan, walau
sendirian di puncak gurun,
kamu
akan didengari.

DIRI

Dirimu terdiri dari dua;satu
membayangkan ia mengetahui
dirinya dan yang satu lagi
membayangkan bahawa orang
lain mengetahui ia.

TEMAN MENANGIS

Kamu mungkin akan melupakan
orang yang tertawa denganmu,

tetapi tidak mungkin melupakan
orang yang pernah menangis
denganmu.

MENCINTAI

Kekuatan untuk mencintai
adalah anugerah terbesar yang
diberikan Tuhan kepada
manusia,

sebab kekuatan itu
tidak akan pernah direnggut
dari manusia penuh berkat yang
mencinta.

CERMIN DIRI

Ketika aku berdiri bagaikan
sebuah cermin jernih di
hadapanmu,

kamumemandang ke dalam
diriku dan melihat bayanganmu.
Kemudian kamu berkata,

Aku cinta kamu.

Tetapisebenarnya, kamu
mencintai dirimu dalam diriku

KEBIJAKSANAAN

Kebijaksanaan tidak lagi
merupakan kebijaksanaan
apabila ia menjadi terlalu angkuh
untuk menangis,

terlalu serius
untuk tertawa,
dan terlalu egois
untuk melihat yang lain kecuali
dirinya sendiri.

KEBENARAN

Diperlukan dua orang untuk
menemui kebenaran; satu untuk
mengucapkannya dan satu lagi
untuk memahaminya.

NYANYIAN PANTAI

Apakah nyanyian laut berakhir
di pantai atau dalam hati-hati
mereka yang mendengarnya

PERPISAHAN

Ketika tiba saat perpisahan
janganlah kalian berduka, sebab
apa yang paling kalian kasihi
darinya mungkin akan nampak
lebih nyata dari kejauhan –
seperti gunung yang nampak
lebih agung terlihat dari padang
dan dataran.

KATA TERINDAH

Kata yang paling indah di bibir
umat manusia adalah kata ‘Ibu’,

dan panggilan paling indah
adalah ‘Ibuku’. Ini adalah kata
penuh harapan dan cinta,

kata
manis dan baik yang keluar dari
kedalaman hati.

SAHABAT SEJATI

Tidak ada sahabat sejati yang
ada hanya kepentingan.

PERSAHABATAN

Persahabatan itu adalah
tanggungjawaban yang manis,
bukannya peluang.

SULUH HIDUP

Tuhan telah memasang suluh
dalam hati kita yang
menyinarkan pengetahuan dan
keindahan;

berdosalah mereka
yang mematikan suluh itu dan
menguburkannya ke dalam abu.

PENYAIR

Penyair adalah orang yang tidak
bahagia,
kerana betapa pun
tinggi jiwa mereka,
merekatetap diselubungi
airmata.

Penyair adalah adunan
kegembiraan dan kepedihan dan
ketakjuban,dengan sedikit
kamus.

Penyair adalah raja yang tak
bertakhta,yang duduk di dalam
abu istananya dan cuba
membangun khayalan daripada
abu itu.